Salam


Minggu, 18 September 2011

Kumbang Jorok Tapi Hebat

SALAM Ilmu pengetahuan

Penguraian yaitu proses pembusukan alami. Bayangkan apa yang terjadi jika segala sesuatu yang mati tidak terurai, daun – daun pepohonan akan bertumpuk tahun demi tahun.
Serangga, hewan dan burung mati akan segera menutup tanah. Dan sampah dari organisme hidup akan tetap berada di tempat sampah itu jatuh.
Keadaan itu membuat kita seharusnya berterima kasih pada mahluk hidup seperti bakteri, siput, dan bahkan burung seperti burung bangkai membantu alam mendaur ulang unsur hara di dalam organisme mati.

Salah satu pengurai yang paling aneh adalah KUMBANG KOTORAN (SCARABIDAE). Nama scarabidae ini diambil dari jenis larva nya yang berbentuk scarabaciform, umumnya disebut "Gendon" seperti lindi, dengan tubuh biasanya melengkung yang antenanya pendek. Bagian kepala yang berkembang baik dengan kaki –kaki thoraks dan tanpa kaki semu pada abdomen.
Seperti namanya Kumbang ini suka makan kotoran hewan. Sebagian kotoran di dunia ini dihasilkan oleh megaherbivora, seperti sapi, kuda dan gajah. Sistem pencernaan mereka hanya bisa mencerna sebagian kecil tumbuhan yang mereka makan, sehingga kotoran mereka mengandung tumbuhan yang baru sebagian dicerna yang masih mengandung unsur hara.

Uniknya menguraikan kotoran adalah tugas khusus dari kumbang kotoran. Kumbang kotoran bisa dibagi menjadi tiga kelompok : si pembuat bola, si pembuat terowongan, dan si penetap.
1.Kumbang kotoran Pembuat bola habitat daerah tropis. Ketika si pembuat bola menemukan kotoran, kumbang ini memutar mutar bagian bagian kotoran hingga menjadi bola berukuran kecil atau sedang, lalu menggelindingkannya diatas tanah dari tumpukan kotoran keliang mereka. Dia bisa menetap didalam terowongannya dan merawat telur – telur serta kumbang mudanya sampai tiga tahun. Beberapa ekor dari kumbang kotoran itu luar biasa kuatnya dan bisa mengerakkan bola – bola kotoran yang beratnya sampai 50 X dari berat tubuhnya! Jika manusia sekuat itu, seseorang manusia seberat 110 pon (50kg) bisa menggerakkan sebuah bola seberat 5.500 pon (2.500 kg) – hampir 3 ton. (WUiiiiiHHHHH)

2.Kumbang Kotoran Si Pembuat Terowongan akan terbang sampai menemukan tumpukan kotoran yang bagus (kotoran sapi segar). Biasanya mereka berpasangan, kumbang ini kemudian memasuki tumpukan kotoran tersebut lalu menggali terowongan di dalamnya. Kumbang kotoran betina akan tinggal dalam terowongan dan memilih-milih kotoran yang telah digali kumbang jantan dari permukaan.

3. Kumbang Kotoran Si Penetap membangun rumahnya dalam kotoran itu. kumbang ini bertelur disana dan ketika larva menetas, dengan gembira mereka memakan isi rumah. Dengan membawa kotoran si bawah permukaan tanah, kumbang kotoran membantu mendaur ulang unsur hara di dalam kotoran dengan mengembalikannya kedalam tanah untuk digunakan oleh tumbuhan.


Dari Banyak Cerita DI SONO, Dapat DI tarik Kesimpulan mengenai Serangga Scarabidae ini, yaitu :
  1. Dari perilaku makan dan reproduksi yang dilakukan di sekitar tinja, maka kumbang tinja membantu menyebarkan dan menguraikan tinja sehingga tidak menumpuk di suatu tempat
  2. Karena sifatnya yang membenamkan tinja, kumbang dapat memperbaiki kesuburan dan aerasi tanah, serta meningkatkan laju siklus nutrisi

  3. Kumbang tinja merupakan agen pengendali hayati yang efektif untuk parasit pada saluran pencernaan hewan ternak. Hal ini karena umumnya telur-telur parasit tersebut terikut dalam kotoran sapi dan berkembang sampai menjadi stadium infektif dalam kotoran dan berpindah ke rerumputan yang kemudian termakan oleh ternak. Dengan memakan telur parasit pada kotoran maka siklus hidup parasit tersebut terputus.

  4. Kumbang tinja dalam ekosistem adalah sebagai agen penyebar biji tumbuhan dengan jalan membenamkan biji yang terdapat pada kotoran hewan ke dalam tanah sehingga mendukung terjadinya perkecambahan biji. Biji yang tidak dibenamkan oleh kumbang tinja sangat rawan terhadap predasi oleh tikus dan hewan pengerat lainnya. seperti Orchidantha inouei (Lowiaceae, Zingiberales). Tumbuhan ini mengeluarkan bau mirip kotoran hewan sehingga menarik kedatangan kumbang tinja.
  5. Kumbang tinja juga memiliki kemampuan untuk mensintesis senyawa antimikroba, terbukti dari kemampuannya untuk tetap hidup dan berkembang biak pada kotoran hewan yang dipenuhi berbagai jenis mikroba (jamur dan bakteri) serta nematoda parasit (sumber senyawa antimikroba)

  6. Kumbang tinja merupakan agen pengendali hayati yang sangat efektif dalam mengontrol populasi lalat yang banyak berkumpul di kotoran sapi. Dengan menghilangkan kotoran ternak secara cepat dari permukaan tanah maka kumbang tinja mengurangi peluang perkembangbiakan vektor berbagai jenis penyakit tersebut
  7. Mahluk Hidup diciptakan memiliki Fungsi yang berbeda dan keunggulan masing-masing


Mengingat perannya yang sangat kompleks dan vital dalam ekosistem dan berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan manusia, maka erosi keragaman jenis kumbang tinja akibat kegiatan manusia yang tidak mempertimbangkan kelestarian ekosistem akan menyebabkan kerugian yang luas.

Mari GENERASI ALAM Kita Lestarikan Alam Sebelum Terlambat

1 komentar:

harap tinggalakan JEJAK anda,,,,,,